Tak begitu mudah
membuat cerita naratif yang mengalir laiknya air dari dasar sungai ke lembah
yang curam. Sama halnya tak begitu mudah aku berkisah tentang liur asmara yang
mengalir dari dari hati ke hati antara romantisme dua insan.
Yang ku tahu dan
sangat dan amat mudah untuk dilakukan adalah memenggal kenyataan dalam pena
dengan mengetengahkan beberapa sandiwara yang sedikit absurd. Semua tertuang
dalam lembar-lembar kosong kertas elektonik dan berserakan dimana-mana, di baca
untuk kemudian disanjung atau dihina. Dan bisa jadi telah melahirkan jiwa-jiwa
yang sama.
Bukti dan saksi
atas senyum atau tangis akan selalu ada jika tangan ini tak berhenti dan tak
mengenal lelah untuk selalu menari memainkan lentikan jemari dari tuhan untukku
yang merindukan kedamaian.
Semarang, 01 Oktober 2013
Semarang, 01 Oktober 2013
No comments:
Post a Comment